pada hari ini Senin, 4 Januari 2020 Kita akan membahas materi tentang Pemeliharaan Perangkat Lunak
Pemeliharaan Perangkat Lunak
Mengapa Pemeliharaan Perlu di Lakukan ?
Pemeliharaan mesti dilakukan untuk memastikan bahwa perangkat lunak terus memenuhi persyaratan yang diinginkan oleh pengguna. Pemeliharaan berlaku untuk semua perangkat lunak yang dikembangkan menggunakan model siklus hidup perangkat lunak apa pun. Produk perangkat lunak mengalami perubahan karena tindakan perangkat lunak korektif dan nonkorektif termasuk adanya dinamika dalam teknologi dan organisasi.
Pemeliharaan secara terus menerus dilakukan untuk hal-hal berikut ini:
- Melakukan koreksi terhadap kesalahan yang ditemukan.
- Meningkatkan kualitas rancangan perangkat lunak.
- Mengimplementasikan perangkat tambahan/pendukung.
- Sebagai keperluan untuk antar muka dengan perangkat lunak lain.
Definisi Pemeliharaan Software
Pemeliharaan Software adalah proses umum pengubahan/pengembangan perangkat lunak setelah diserahkan ke konsumen. Perubahan mungkin berupa perubahan sederhana untuk membetulkan error koding atau perubahan yg lebih ekstensif untuk membetulkan error perancangan/perbaikan signifikan untuk membetulkan error spesifikasi/akomodasi persyaratan baru.
Lingkup Pemeliharaan
Aktifitas pemeliharaan antara lain :
- Penambahan atau perbaikan produk perangkat lunak
- Adaptasi produk dengan lingkungan operasional yang baru (hardware, sistem operasi, dll).
- Pembetulan permasalahan yang timbul
Aktifitas Penambahan perbaikan produk perangkat lunak :
- Penambahan fungsi-fungsi baru
- Perbaikan tampilan dan modus interaktif
- Memperbaharui dokumen eksternal
- Memperbaharui karakteristik performansi dan sistem
Adaptasi produk dengan lingkungan operasional yang baru:
- pemindahan perangkat lunak ke perangkat keras yang lain
- modifikasi untuk dapat mempergunakan protokol tambahan dll
Pembetulan permasalahan yang timbul :
pembenaran kesalahan yang timbul setelah produk perangkat lunak dipergunakan oleh user Biasanya 70 % dari seluruh biaya pengembangan adalah untuk pemeliharaan. Dari seluruh biaya pemeliharaan, 60 % digunakan untuk anggaran penambahan atau perbaikan perangkat lunak, sisanya untuk adaptasi atau pembentulan.
Jenis Pemeliharaan Perangkat lunak
Pemeliharaan perangkat lunak dibedakan :
1. Corrective Maintenance
Pemeliharaan ini untuk merespon terjadinya kesalahan-kesalahan saat produk dioperasikan baik berupa bug atupun berupa output yang tidak sesuai dengan kebutuhan pengguna.
2. Adaptive Maintenance
Pemeliharaan ini untuk merespon perubahan yang terjadi pada lingkungan yang mempengaruhi perangkat lunak tersebut (seperti perangkat keras, sistem operasi, prosedur bisnis, kebijakan, dll).
3. Perfective maintenance
Pemeliharaan ini untuk merespon permintaan tambahan berupa fungsi-fungsi baru yang muncul setelah pengguna melakukan uji coba perangkat lunak tersebut.
4. Preventif maintenance
Pemeliharaan ini dilakuan untuk melakukan reengineering terhadap perangkat lunak agar lebih mudah diperbaiki, memiliki tingkat adaptasi yang tinggi dan mudah mengakomodasi munculnya kebutuhan baru.
Karakteristik perangkat lunak yang mudah dalam pemeliharaan :
• Perangkat lunak dikerjakan per modul
• Perangkat lunak mempunyai kejelasan
• Dokumentasi internal yang baik dan jelas
• Dilengkapi dokumen-dokumen pendukung lainnya
Pemeliharaan juga mempengaruhi dokumen pendukung seperti :
• dokumen spesifikasi kebutuhan perangkat lunak
• dokumen rancangan
• dokumen rencana pengujian
• prinsip pengoperasian
• petunjuk pemakaian
Manfaat pemeliharaan perangkat lunak
• Memastikan kesesuaian dengan kebutuhan fungsionalitas teknis software.
• Memastikan kesesuaian kebutuhan pihak manajerial mengenai jadwal dan budget.
• Dapat meningkatkan efisiensi software berikut juga aktifitas pemeliharaannya.
Siklus Hidup Pemeliharaan Sistem (SMLC)
Tahapan SMLC :
Memahami Permintaan Pemeliharaan
· Mentransformasi permintaan pemeliharaan menjadi pengubahan
· Menspesifikasi perubahan
· Mengembangkan perubahan
· Menguji perubahan
· Melatih pengguna dan melakukan test penerimaan
· Pengkonversian dan meluncurkan operasi
· Mengupdate Dokumen
· Melakukan pemeriksaan Pasca implementasi
Maintainability (Kemampuan pemeliharaan sistem)
Prosedur untuk peningkatan maintainability :
- Menerapkan SDLC dan SWDLC
- Menspesifikasi definisi data standar
- Menggunakan bahasa pemrograman standart
- Merancang modul-modul yang terstruktur dengan baik
- Mempekerjakan modul yang dapat digunakan kembali
- Mempersiapkan dokumentasi yang jelas, terbaru dan komprehensif
- Menginstall perangkat lunak, dokumentasi dan soal-soal test di dalam sentral repositor sistem CASE atau CMS (change management system)
Tiga pendekatan untuk menyusun Pemeliharaan sistem :
- Pendekatan Pemisahan --> Pemeliharaan dan Pemeliharaan
- Pendekatan Gabungan --> Menggabungkan personalia penyusun dan pemelihara menjadi sebuah kelompok utama sistem informasi
- Pendekatan Fungsional --> Variasi dari pendekatan gabungan dengan memindahkan tenaga profesional sistem dari sistem informasi dan menugasi mereka pada fungsi bisnis untuk penyusunan maupun pemeliharaan.
Ada 5 CASE Tools yang membantu pemeliharaan sistem dari sistem lama dan membantu memecahkan kemacetan timbunan sistem baru yang belum dikerjakan :
a. Rekayasa Maju (Forward engineering)
b. Rekayasa Mundur (Reverse engineering)
c. Rekayasa Ulang (Reengineering)
d. Restrukturisasi (restrukturing)
e. Sistem Pakar Pemeliharaan (Maintenance expert system)
Mengelola Pemeliharaan Sistem
Dalam mengelola pemeliharaan sistem baik itu rekayasa maju, mundue, ulang dan restrukturisasi terdapat beberapa tahapan yang harus diperhatikan. Tahapan pengelolaan terhadap pemeliharaan sistem (perangkat lunak), meliputi:
a. Menetapkan Kegiatan Pemeliharaan Sistem
b. Mengawali dan merekam kegiatan pemeliharaan sistem tidak terjadwal (Form Maintenance Work Order : Pekerjaan yang diperlukan/dilakukan, waktu yang diperkirakan dibandingkan dengan waktu yang sebenarnya, kode pemeliharaan, biaya pemeliharaan)
c. Menggunakan sistem perangkat lunak helpdesk
d. Mengevaluasi aktivitas pemeliharaan sistem
e. Mengoptimalkan program pemeliharaan sistem
Sedangkan Resiko CMS yang harus dihindari, antara lain:
a. Kekurangan inventaris program perangkat lunak yang akurat dan sumber-sumber sistem informasi lainnya.
b. Ketidak lengkapan sejarah perubahan program
c. Modul-modul program perangkat lunak terduplikasi
d. Perubahan program perangkat lunak yang tidak sah
e. Kekurangan dokumentasi yang jelas, komprehensif dan terbaru
f. Rendahnya kualitas dan reabilitas perangkat lunak
Klik dibawah ini untuk mengisi absensi
perkuliahan hari ini
Senin, 4 Januari 2021
0 komentar